Indonesia telah banyak
melahirkan pemain bulutangkis dengan bakat dan talenta luar biasa, dan banyak
dari mereka sekarang menjadi legenda di perbulutangkisan Indonesia. Pemain bulu
tangkis legendaris Indonesia tersebut diantaranya :
1. Rudy Hartono Kurniawan
Lahir di Surabaya, Jawa
Timur, 18 Agustus 1949, umur 66 tahun adalah seorang mantan pemain bulu tangkis
Indonesia. Ia pernah memenangkan kejuaraan dunia pada tahun 1980, dan Kejuaraan
All England selama 8 kali pada tahun 1960'an dan 1970'an.
Dia meraih Kejuaraan Dunia satu kali sebagaiu pemain
tunggal yang digelar pada tahun 1980. Rudy Hartono adalah saudara dari pemain
bulutangkis perempuan internasional Utami Dewi Kinard. Dia memimpin tim Piala
Thomas Indonesia enam kali berturut-turut antara tahun 1967 dan 1982. Hartono
juga membantu Indonesia untuk memenangkan empat kejuaraan tim dunia
berturut-turut dari tahun 1970 sampai 1979.
2. Liem Swie King
Lahir di Kudus, Jawa
Tengah, 28 Februari 1956, umur 59 tahun adalah seorang pemain bulu tangkis yang
dulu selalu menjadi buah bibir sejak dia mampu menantang Rudy Hartono di final
All England tahun 1976 dalam usianya yang ke-20. Kemudian Swie King menjadi
pewaris kejayaan Rudy di kejuaraan paling bergengsi saat itu dengan tiga kali
menjadi juara ditambah empat kali menjadi finalis. Bila ditambah dengan
turnamen "grand prix" yang lain, gelar kemenangan Swie King menjadi
puluhan kali. Swie King juga menyumbang medali emas Asian Games di Bangkok
1978, dan enam kali membela tim Piala Thomas. Tiga di antaranya Indonesia
menjadi juara.
Ia juga dikenal karena keganasan smash melompat (jump
smash) dan juga keterampilan yang luar biasa sebagai pemain ganda bulutangkis
pria. Ia memenangkan kejuaraan bulu tangkis Jawa Tengah pada usia sangat muda
15 tahun. Liem berpartisipasi pertama kalinya dalam Djakarta Badminton Open
Tournament pada bulan November 1972 dan meraih juara Gubernur Jawa Tengah
Championship “Piala Moenadi” tiga tahun kemudian.
Hidupnya dan prestasinya di seluruh dunia menjadi inspirasi film anak bangsa
berjudul “King”.